BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang
mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan
juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu
ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut
mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap
tujuan perusahaan.
B. Tujuan
Pembahasan Makalah.
1. Untuk
mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk
memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan
apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
3. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PEMASARAN
A. Pengertian
Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan,
keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok
sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan
sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang
harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut
tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan
menjadi :
1. William J
Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran
adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada
maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan
Duncan.
Pemasaran
meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan
barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American
Marketing Association.
Pemasaran
meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran
dilakukan :
1. Untuk
memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk
mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk
menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
B. Kegiatan
Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga
disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4
variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi
dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang
bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen
pasar yang di harapkan.
2.
BAURAN PEMASARAN ( MARKETING
MIX )
A.
Pengertian Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)
Philip Kotler dan Geri Amstrong
(2001 : 23) tentang bauran pemasaran adalah: saluran pemasaran dapat
dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing
anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan. Oleh karena itu mendesain
saluran distribusi dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai
segmen sasaran dari saluran distribusi. Salah satu strategi utama dalam menentukan
keberhasilan mencapai tujuan kegiatan pemasaran perusahaan adalah penentuan
marketing mixnya. Penentuan ini secara lansung berhubungan dengan langkah
operasi perusahaan didalam pelaksanaan kegiatan berhubungan dengan langkah
operasi. Sehingga apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut
akan mengalami kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini
akan dikemukakan beberapa pengertian marketing mix. Dalam Marketing Mix, ada unsur-unsur
atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam
pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Tempat)
4. Promotion (Promosi)
1.
People
2.
Process
3.
Physical
evidence
B. Komponen
Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Kotler ( 2000 ) mendefinisikan bahwa
“bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc
Carthy dalam Fandy Tjipto ( 2004 ) mermuskan bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Place dan Promotion).
1. Produk ( Product )
Produk secara singkat menurut Philip
Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat didefinisikan sebagai
berikut:
“Produk adalah apa yang dapat
ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalamnya
adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak
berwujud yang lazim disebut jasa. Dari definisi diatas terkandung tiga makna
yang perlu dibedakan:
1.
Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh
pembeli.
2.
Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan
seperti : kemasan, merek, mutu
3.
Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan
manfaat yang diberikan oleh produk formal.
Dari ketiga makna produk,
menumbulkan gagasan bagi pemasar selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen
yaitu bagaimana cara seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh
manfaat yang dicari, melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai
barang yang bersangkutan. Maka dari itu produk digolongkan menjadi:
1.
Penggolongan menurut tujuan pemakainya
a.
Barang konsumsi
Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk
dikonsumsikan, jadi barang ini untuk dikonsumsikan sendiri dan tidak digunakan
untuk proses produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:
·
Barang konvenien, yaitu barang yang mudah dipakai
pembeliannya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu.
·
Barang shopping, adalah barang yang harus dibeli
dengan mencari terlebih dahulu dan didalam pembeliannya harus dipertimbangkan
secara matang.
·
Barang special adalah barang yang mempunyai ciri khas
dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja, untuk memperolehnya konsumen
harus mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar.
b.
Barang industri
Adalah yang
dibeli untuk menghasilkan barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha.
2.
Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret
tidaknya suatu barang.
a.
Barang tahan lama
Adalah barang konkret yang dapat digunakan dalam
jangka waktu tertentu.
b.
Barang tidak tahan lama
Adalah barang konkret yang habis dikonsumsikan setelah
digunakan sekali atau beberapa kali.
c.
Jasa
Adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual.
2. Harga ( Price )
Dalam penetapan harga jual,
perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir,
para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para
manager perusahaan yang bersangkutan. Segala keputusan yang berhubungan dengan
harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik
menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh
perusahaan. Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga
hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta
memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.
Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga sebagai berikut:
“Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan
untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi
menuntutnya.”
Dengan deikian sebuah kebijakan
dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah
situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya. Apabila produk
dipresepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya dianggap banyak, maka harga
akan dinilai murah. Tetapi apabila presepsi konsumen terhadap kualitas rendah
dan manfaatnya dianggap kurang, maka harga umumnya dianggap mahal, dengan dasar
pemikiran yang demikian. Harga bisa juga didefinisikan suatu takaran
perbandingan antara pengorbanan dan manfaat dalam pikiran (asumsi konsumen).
Untuk mencapai keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy, diperlukan
keunggulan operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional
akan memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael
Treacy & Fred Wiessema, Op Cit 22)
Dengan keunggulan dalam pelaksanaan
operasi perusahaan, maka perushaan akan dapat menekan biaya produksi. Dengan
demikian harga jual dapat ditekan lebih rendah lagi. Namun presepsi konsumen
tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab konsumen
pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang
sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah:
a.
Harga produk lain.
b.
Perubahan waktu pembelian
c.
Lingkungan pembelian
Selain hal penetapkan harga diatas ,
Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan melakukan pendekatan
penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga
perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1.
Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a. Cost-Plus-Pricing
(Penetapan harga biaya plus)
Metode ini
merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini
menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b. Break Even
Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga
laba sasaran).
Suatu metode
yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau
membuat target laba yang akan dicari.
2.
Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan
nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari
pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3.
Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan
persaingan)
a.
Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga
yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
b.
Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran
tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan
hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
3. Distribusi ( Place )
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya
dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai
untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi
penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi
menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran
distribusi untuk suatu barang adalah:
“Saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen
atau pemakai industri”
Willian J.
Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang
paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai
industri antara lain:
a.
Distribusi barang-barang konsumen
1. Produsen
=> Konsumen
Merupakan
saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa
campur tangan perantara
2. Produsen
=> Pengecer => Konsumen
Dalam
saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen
industri
3. Produsen
=> Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Disebut juga
saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri
kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis.
4. Produsen =>
Agen => Pengecer => Konsumen
Dari pada
menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen
perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer
5. Produsen
=> Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Untuk dapat
mencapai pengeceran kecil, produsen juga menggunakan perantara yang menghubungi
pasar besar yang menjual kepada pengecer kecil.
b.
Distribusi barang industri
i.
Produsen => Pemakai Industri
Hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri
dengan nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain
ii.
Produsen => Distributor Industri => Pemakai
Produsen peralatan assesoris kecil kerap kali memasuki
pasaran mereka
iii.
Produsen => Agen => Pemakai
Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak
memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari pada tenaga penjual
iv.
Produsen => Agen => Distributor Industri =>
Pemakai
Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual
maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri.
4. Promosi ( Promotion )
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan
yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan
faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan
produknya.
Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:
“Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.”
Philip Kotler “Manajemen Pemasaran
Analisis” (1983 : 177) membagi kegiatan promosi kedalam beberapa element,
antara lain:
a.
Periklanan
Yaitu setiap penyajian yang bukan dengan orang pribadi
dan promosi, ide-ide, barang atau jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor
tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
-
Memberikan informasi.
-
Membujuk atau mempengaruhi
-
Menciptakan kesan (image)
-
Memuaskan keinginan
b.
Penjualan pribadi (personal selling)
Yaitu penyajian yang secara lisan dalam percakapan
bersama calon pembeli dengan tujuan melaksanakan jual beli.
Fungsi dari tenaga penjualan adalah:
-
Mengadakan analisa pasar
-
Menentukan komunikasi
-
Memajukan langganan
-
Memperhatikan langganan
-
Mengatasi masalah
-
Mengatur waktu
-
Mengalokasi sumber-sumber
-
Meningkatkan kemampuan diri
c.
Promosi dagang
Yaitu ransangan (stimulation) jangka pendek untuk
mendorong jual beli suatu barang atau jasa.
- Pembelian contoh (product
sampling)
- Kupon atau nota
- Hadiah
- Kupon berhadiah
- Undian
d.
Publisitas
Yaitu penggairahan bukan bribadi untuk meransang
permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit niaga dengan
menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media penerbitan atau untuk
memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas tanpa lansung
dibayar oleh seorang sponsor.
Sofyan Assauri memandang tentang
sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku “Manajemen Pemasaran
Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1. Tingkat
kebenaran atau kepercayaan yang tinggi
Pemberian
publisitasyang diberikan pada masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau
lebih dipercaya daripada bila berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor
daripenjualan sebagai bertanya tidak memihak.
2. Mendramatisir
Seperti advantasi, publisitas juga
mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa perusahaan dalam bentuk
cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha mempengaruhi
para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan
salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan
baik akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
Tambahan
elemen pada bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner yang di kutip oleh Ratih Hurriyati ( 2008:62 ).
1) Orang ( People )
Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi ( 2010:349 ), menerangkan bahwa
people berarti “orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan
terhadap para konsumen”. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka
orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi, sehingga memberikan
kepuasan terhadap konsumen dengan sikap perhatian, responsif, inisiatif,
kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar dan ikhlas.
Dengan pelayanan yang baik, maka konsumen akan merasa terlayani dengan baik
dan besar kemungkinan konsumen tersebut akan kembali lagi membeli produk kita.
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
2) Sarana Fisik
( Physical Evidence )
Menurut Boom
dan Bitner Dalam Effendi ( 2010:349 ), menjelaskan bahwa physical evidence “merupakan bentuk fisik, berarti konsumen akan
melihat keadaan nyata dan benda-benda yang menghasilkan jasa tersebut”.
Sarana fisik
ini merupakan satu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan, unsur-unsur yang termasuk
dalam sarana fisik antara lain : lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan
fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya, yang
disatukan dengan servis yang
diberikan.
Dengan kata
lain, sarana fisik ( Physical Evidence )
yang menarik atau unik menjadi daya tarik konsumen dalam membeli suatu produk.
Misalnya ketupat dipakai untuk dekorasi saat menyambut bulan Ramadhan atau
pohon cemara dipakai untuk dekorasi saat menyambut Natal.
3) Proses ( Process )
Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi ( 2010:349 ), menjelaskan bahwa “proses
ini terjadi diluar pandangan konsumen, konsumen tidak mengetahui bagaimana
proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan”. Proses
ini terjadi berkat dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua
proses agar berjalan dengan lancar. Misalnya proses pemberian jasa yang
dilakukan oleh bank berupa jasa transfer, administrasi dan lain-lain.
Loveloct dan Wright ( 2002:13-15 )
mengembangkan bauran pemasaran (marketing
mix) menjadi integrated service manajemen dengan menggunakan pendekatan
“8P”, yaitu “Product elemen, Place,
cyberspace and time, Promotion and Education, Price and other user outlays,
Process, Productifity and quality, People, and Physical evidence. Dan dari
variabel tersebut dapat dijabarkan :
a)
Product
element adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
b)
Place,
cyberspace, and time
adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana dan bagaimana menyajikan
layanan yang baik bagi pelanggan.
c)
Promotion and education adalah semua aktifitas
komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang
dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
d)
Price and user other outlays adalah pengeluaran uang,
waktu dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumsi produk
dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
e)
Process adalah
suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.
f)
Productifity and quality, productifity adalah sejauh mana efisiensi masukan-masukan kedalam
hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan quality adalah derajat suatu layanan
yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
harapan.
g)
People adalah
pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
layanan ( Sevice production ).
h)
Physical
evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata
kualitas produk dan layanan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pada prinsipnya marketing mix bertujuan
untuk mempengaruhi pasar, konsumen, dan permintaan dan juga merebut pembeli
sasaran dalam suatu persaingan melalui 4P, 3P, dan 8P yang merupakan sistem
pemasaran perusahaan yaitu 1) 4P (produk, harga, distribusi, dan promosi). 2)
3P (People, Process, dan Physical
evidence). 3) 8P (Product elemen,
Place, cyberspace and time, Promotion and Education, Price and other user
outlays, Process, Productifity and quality, People, and Physical evidence).
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://serba-serbi-edukasi.blogspot.com/2010/11/makalah-bauran-pemasaran-marketing-mix.html